KKM perlukah??

ini percakapan gue waktu gue main ke rumah temen gue n ngobrol ma tetangganya yang jebolan STAN dan sekarang dapet beasiswa di UGM..
"Ji.. lo udah semester 5 kan?"
"Iya,, emangnya kenapa mas Febri?"
"wah bentar lagi lo magang dong,, kan jurusan lo akuntansi kan?"
bingung plus malu gue jawab, "oh iya ya?" jawaban ngeles paling bagus,, tidak mengiyakan juga tidak men-tidak-an,, hehehe
"gue punya link nih ke kantor akuntan di cinere (atau dicipulir gue lupa), kan lumayan buat magang. nanti kalo mau bisa gue hubungin orangnya.."
"oh gampang mas febri kan,, nanti tinggal ngehubungin mas febri kan?"
dia ngangguk.

kenapa gue memilih untuk menyudahi dengan cepat topik percakapan itu ya adalah karna di kampus gue UNTIRTA tercinta ini masih menerapkan KKM..
singkatan dari Kuliah Kerja Mahasiswa... dimana kita dikirim ke daerah-daerah yang notabene bisa dibilang terpencil dan melakukan banyak program2 disana..

disini gue mau menuliskan betapa gue merasa Program KKM itu harus dihapus atau diganti dengan program lain yang lebih aflikatif,, misalnya,, Kuliah Kerja Praktek,, khususnya untuk jurusan gue,, akuntansi.. kenapa gue bisa bilang begini, yaitu ada kasus yang menurut gue itu bikin prihatin

gue kemaren tanpa sengaja ketemu temen gue di bis. beberapa lama ngobrol dia berkeluh kesah tentang cowonya yang notabene temen gue juga. dia bilang kayak gini, "gue kadang-kadang kesel deh sama si Aif (his boyfriend's name is Aif) masa baru lulus tapi bingung mau ngapain. dia malah nanya sama gue bikin lamaran kerja itu kayak gimana? terus lowongan kerja malah bingung nyari dimana? kalo wawancara bingung katanya!"
terus dia bilang gini, "dan yang lebih bodoh lagi, dia ngelamar pake bahasa Indonesia, padahal dilamarannya ada tulisan active or passive in english." jadi si pacarnya menyimpulkan si Aif ini kuliah cuma kuliah aja gitu. nerima materi dari dosen, terus udah aja gitu.
dan kasus kayak gini itu bukan cuma seorang yang pernah gue denger.

kenapa gue bilang ini ada keterkaitannya dengan KKM adalah karna mahasiswa untirta itu miskin bekal untuk terjun. waktu liburan semster 6 yang seharusnya di pakai untuk magang malah digunakan di desa. jujur aja ya, gue pernah iseng ke tempat KKM temen gue yang ada di daerah Tirtayasa. lo tau nggak pas gue kesana tuh temen gue lagi ngapain. lagi nyapuin balai desa. gue tanya programnya apa? "mendesain balai desa".. oh sucks... kalo kita KKM dan dikasih modal buat ngebangun,, it's ok,, it's all right,, tapi ini kita nggak punya modal apa-apa.. temen gue bilang, kita itu memperdayakan mereka untuk hidup lebih baik, contohnya sadar akan kebersihan dan lingkungan, kayak jangan buang air di kali dan mandi di kali.. gue bilang sih,, mau lo bikin penyuluhan sampe mulut berbusa sekalipun,, nggak akan bisa,, kalo kita nggak turun n ngebuat wc umum sendiri, tentunya dengan modal sendiri lah,, temen gue juga ada yang bilang,, gue disana(tempat KKM) kerjaannya makan tidur makan tidur,,
selain adanya kata "useless" KKM itu lumayan menyerap banyak biaya. untuk iuran dasar tiap anggota saja harus menyumbang kira-kira 400rb/500rb-an,, belum biaya hidup eksternal,,
memang ada sebagian orang yang bilang, itu mengajarkan kita untuk bersosialisasi atau bermasyarakat,, tapi yang paling penting adalah seberapa besar sih kita berguna bagi masyarakat kita.. kebanyakan temen gue yang udah ikut KKM hal-hal yang mereka dapet adalah kenangan dan pengalaman berinteraksi,, tentunya berinteraksi dengan masyarakat,,
tapi apakah para mahasiswa ini tahu bagaimana cara berinteraksi dengan bos atau atasan.
dengan adanya KKP (Kuliah Kerja Praktek) disini dengan sendirinya akan terbangung link yang membuat banyak perusahaan-perusahaan tahu bahwa ada sebuah kampus negeri di Banten bernama UNTIRTA. Link inilah yang bisa berguna suatu saat. pernah ada seorang dosen yang bercerita ke gue, kita itu kurang link. padahal di banten itu banyak perusahaan-perusahaan besar yang membuat basis produksinya disini. bagaimana mereka tahu kita kalau kita sendiri yang tidak mengenalkan. mengenalkan produk untirta, yaitu mahasiswa yang siap terjun dalam dunia kerja.

banyak sentimen yang dateng begitu gue mengutarakan pendapat ini. contohnya dateng dari temen gue yang "dari daerah", dia sendiri yang menamakan dirinya dari daerah, bukan gue. dia bilang kayak gini, "lo enak bisa dapet dengan gampang tempat magang soalnya lo punya jaringan.nah mereka yang nggak punya? harus dikemanain?"

gue agak tertawa dalam hati begitu ngedenger pertanyaan ini. ini itu lucu. lucu banget malah. Kita-kita ini kan labelnya Mahasiswa? kemampuannya berada di atas anak SMK kan?
gue mau tanya? ada nggak anak SMK yang nggak dapet tempat buat PKL?
jawabannya bisa dibilang hampir nggak ada. masa kita yang labelnya mahasiswa mau kalah sama anak SMK! ini lucu...

gue berpendapat magang kerja itu perlu ya karna sedikit demi sedikit gue belajar. gue ikut ke kantor abang gue n ngeliat proses kerja. walaupun cuma sedikit tapi menurut gue penting. gue bisa tahu tingkat kesetresan kaya apa waktu deadline anggaran udah mau abis. yang konyolnya lagi, gue baru tahu bentuk kartu piutang?? gue pikir selama ini berbentuk kartu ternyata nggak. gue sedikit-sedikit tahu bahwa di dunia kerja itu ada istilah sikut-menyikut. kompetitif yang kadang nggak masuk di akal. tahu lebih awal itu kadang2 lebih baik kan??

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

2 Response to "KKM perlukah??"

  1. Anonim Says:
    6 Juni 2012 pukul 11.22

    apa?? ngenes amat nyapuin balai desa,,,?? lah hasil laporannya apa dong?? OB?

  2. Unknown says:
    22 Mei 2013 pukul 08.32

    Serius setuju banget sama share nya kak :)